Kain Batik Murah

Jual kain batik murah dengan kualitas terbaik

Grosir Tas batik Jogja - 081215622187

Saat ini sangat banyak produk-produk tas batik dengan berbagai macam model dan corak, namun kami tawarkan tas berbahan batik asli pekalongan dengan kualitas sangat bagus dan harga murah, bagi anda yang berminat bisa menghubungi kami di no hp 081215622187 atau klikdisini, kami jamin Anda tidak akan kecewa terhadap produk kami


grosir tas batik jogja




Adapun keunggulan tas kami:
1. Bahan kain batik asli dari pekalongan, Jawa Tengah dan berkualitas
2. Bukan dari bahan perca atau sisa kain
3. Buatan hand made
4. Jahitan rapi, berbeda dengan produk pasaran
5. Motif menarik dan banyak
6. Serbaguna dan cocok dengan segala usia
7. Awet 

Jual Kain Batik Murah dan Berkualitas

Berikut ini saya mempunyai beberapa kain baju batik dari jogja dari produsen / pabrik batik di jogja yang berkualitas namun dengan harga murah dan sangat terjangkau, sangat cocok dipakai untuk pembuatan baju batik. harga disini dalam ukuran per potong yaitu 210cm x 115 cm dan per meter 100cm x 115 cm dan dengan variasi harga antara 49.000 sampai 120.000 per potong dengan tipe batik tulis, kombinasi dan printing


MAAF STOK HABIS


Bagi Yang berminat bisa menghubungi
Alya
Hp....;0856-47-333-808.
Batikaf@gmail.com
















Kain batik termurah di dunia

Biasa, tiap hari minggu mengambil dagangan dari produsen kain batik untuk dijual kembali, selanjutnya saya jalan ke timur di kawasan kota jogjakarta, biasa sebelum berangkat selalu kami persiapkan kira-kira kain batik yang mau dibeli bermotif apa dan saya berfikir andai saya bisa membeli batik dengan harga termurah di tempat yang berbeda sehingga dijual kembali bisa lebih tinggi, setelah siap meluncurlah saya ke suatu tempat produsen batik yang belum pernah saya kunjungi, sesampainya disana produsen batik itu mempersilahkan saya masuk sambil menunjukkan jenis-jenis batik kepada saya, setelah duduk sang produsen batik itu pun masuk lagi ke dalam rumah, ternyata ada salah satu keluarga ada yang sakit, kebetulah saya sudah pernah mencoba salah satu obat saya sampaikan saja pengalaman saya pada bapak sang produsen tadi, stelah transaksi terjadi saya lantas pulang dan si bapak tadi memesan obat pada saya
Hari berikutnya saya datang lagi sambil bawa obat, kemudian sang produsen tadi membayar biaya obat pada saya. seminggu kemudian saya datang lagi mau ambil barang untuk di jual, tiba-tiba dengan muka sangat sumringah bapak sang produsen sebut saja pak hidayat tadi datang kepada saya sambil bersalaman dan berterima kasih banyak karena obat yang saya berikan minggu lau benar-benar cespleng, sehingga anaknya tersembuhkan, kemudian seperti biasa saya mengambil 10 potong kain batik dengan harga 70.000 per potong. total 700.000 rupaih, ternyata Pak hidayat mengembalikan 650.000 pada saya, singkatnya saya cuma bayar 5000 per potong dalam hati saya cuma bisa bersyukur alhamdullilah sambil berfikir inikah kain batik termurah di dunia.
Ya ternyata the law of attraction bekerja buat saya dan ternyata pikiran bersifat menarik dan dengan suka cita hari itu saya bisa jual batik dengan keuntungan yang lumayan


 Kujungki juga kain batik murah

Solo Batik carnival

Solo Batik Carnival ke-5 akan diselenggarakan pada 30 Juni mendatang mulai pukul 19.00 WIB. Ajang yang mengusung tema Metamorfosa tersebut akan dimulai di Stadion Sriwedari, kemudian dilanjutkan kirab menuju Balai Kota Surakarta melewati Jalan Slamet Riyadi.

Stadion Sriwedari akan ada penampilan koreografi dari peserta Solo Batik Carnival. Untuk menyaksikannya, masyarakat harus membeli tiket masuk yang dijual antara Rp 25 ribu hingga Rp 200 ribu.

Sementara itu Ketua Yayasan Solo Batik Carnival Agus Totok Srihanto kepada wartawan mengatakan tiket Rp 25 ribu dijual kepada masyarakat umum. "Tiket Rp 25 ribu sudah mulai dijual secara online," ujarnya, Kamis, 10 Mei 2012.

Kami sudah menyiapkan tiket seharga Rp 25 ribu disiapkan sebanyak 5 ribu lembar tiket. Masyarakat yang berminat bisa membelinya di www.solobatikcarnival.com.Sedangkan untuk tiket VIP dan VVIP, disediakan 2 ribu lembar tiket. Namun hingga kini harga pastinya belum ditetapkan. Pihaknya berencana menggandeng perhotelan untuk penjualan tiket yang digabung dengan paket menginap."Kami sudah ketemu dengan perhotelan untuk membahas soal tiket dan distribusinya," ucapnya. Dia menjanjikan dalam waktu dekat sudah ada kepastian soal harga tiket VIP dan VVIP beserta cara pembeliannya.Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Seni, dan Budaya Surakarta Widdi Srihanto mempersilahkan hotel membuat paket wisata yang digabung dengan paket menginap. Silahkan saja. Tapi jangan berlebihan (harganya)," dia mengharapkan. Menurutnya, hotel dan panitia harus menetapkan tarif yang bisa dijangkau masyarakat, termasuk wisatawan.Dia berharap panitia dan hotel yang membuat paket menonton tidak mengambil untung terlalu banyak.Sebab tujuan penyelenggaraan Solo Batik Carnival untuk mempromosikan dan menampilkan kekayaan budaya khas Surakarta, yaitu batik. Sehingga diharapkan tidak semata mengambil keuntungan komersial. Soal tiket VIP dan VVIP yang belum ditentukan, dia meminta segera ada kepastian. Sehingga ada cukup waktu untuk menjual ke masyarakat. "Paling tidak sebulan sebelum acara sudah mulai menjual tiket," katanya. 

Kunjungi juga: 
Kampung batik cetak rekor MURI
Kain batik murah


sumber tempo.co.id

Kampung Batik Palbatu Cetak Rekor MURI


Museum Rekor Indonesia (MURI) menganugerahi Kampung Batik Palbatu di Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan sebagai kampung dengan dinding rumah bermotif batik terbanyak di Indonesia.  Ratusan rumah di RW 04 kampung Palbatu dindingnya dilukis dengan motif batik dan aneka warna. “Ini merupakan penghargaan kedua dari MURI. Baru tiga RT yang dilukis dengan motif batik, kami targetkan hingga 15 RT,” kata Harry Domino, salah seorang penggagas Kampung Batik Palbatu.
Pada Juli 2011 sebelumnya MURI memberikan penghargaan kepada Kampung Batik Palbatu atas rekor sebagai pemrakarsa dan penyelenggara pengecatan jalan dengan motif batik terpanjang. Yaitu sepanjang  133,9 meter  yang dimulai dari Jalan Palbatu nomor 4. Walaupun penghargaan sebagai kampung dengan dinding bermotif batik tidak diserahkan langsung oleh Jaya Suprana. Warga Palbatu tetap merasa bangga kreatifitas mereka diapresiasi. Kata Harry semua kegiatan membatik di kampung ini dilakukan secara swadaya. Sehingga penghargaan dari MURI  cukup mereka rayakan dengan cara yang sederhana.Harry menjelaskan ide melukis dinding rumah dengan motif batik dari warga Palbatu. Menurutnya beberapa warga merupakan pengrajin batik. Setelah sukses dengan melukis batik di jalan, mereka menggerakkan anak muda Palbatu. Untuk mengembangkan kreatifitas melukis batik di dinding rumah. “Selain bisa menyalurkan bakat corat-coret artistik, mereka turut melestarikan budaya batik,” tutur Harry, Sabtu (5/5).
Bekerja sama dengan Dulux,  warga kampung Palbatu menggelar Jakarta Batik Carnival. Acara digelar selama dua hari mulai tanggal 5 hingga 6 Mei 2012. Dengan mengangkat tema  “Ayo Ngebatik” mereka mengajak masyarakat untuk belajar  bagaimana filosofi orang membatik dalam kehidupan sehari-hari. Sebanyak 20 pengrajin batik dilibatkan pada acara ini. Mereka membuka gerai batik di rumah masing-masing. Para pengunjung diberikan kesempatan untuk belajar membatik di  beberapa sanggar batik yang tersebar di sepanjang kampung. Seperti di Sanggar Setapak, pengunjung tidak hanya membatik di kain. Tetapi bisa melukis motif batik di pot, piring hingga kompor dari bahan aluminium. Selain itu Jakarta Batik Carnival turut melibatkan beberapa pedagang kuliner khas betawi. Pengunjung bisa mencicipi kerak telor, es selendang mayang, soto hingga es cendol khas betawi.
Kampung batik disini sebenarnya bukan sentra industri batik atau desa kerajinan pembuat batik seperti pekalongan, jogja dan solo, namun penghargaan karena menghias rumah dan jalan serta tembok warga dengan cat bermotif batik, menurut saya sangat kreatif dan ikut melestarikan budaya batik sebagai produk asli indonesia 
Sumber Republika.co.id

Penguat warna batik Indonesia banyak dieskpor

kain batik murah
Karena gencarnya ekspor bahan baku penguat warna batik, banyak Industri kecil dan menengah (IKM) khususnya produsen batik saat ini  mulai kesulitan mendapatkan bahan baku. 

"Selama ini, pasokan gondorukem atau getah pohon pinus yang merupakan salah satu bahan penguat warna dalam pembuatan batik banyak yang diekspor. Banyaknya negara yang memproduksi batik menyebabkan pasokan gondorukem semakin sulit didapatkan," kata Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian, Euis Saedah, saat dihubungi di Jakarta, Selasa (17/4) malam.

Menurut Euis, produksi gondorukem nasional hanya 80 ribu ton per tahun dan dipasok dari PT Inhutani I dan III di Sumatra dan Sulawesi, sedangkan kebutuhan dalam negeri mencapai 70 ribu ton per tahun. Namun ada kekurangan sekitar 20 ribu ton per tahun karena bahan baku tersebut banyak diekspor.

"Saat ini batik sudah mulai mendunia dan banyak negara yang ikut memproduksi batik. Sejumlah negara yang memproduksi batik antara lain Malaysia, Turki, Cina serta negara di Afrika dan Eropa Timur, dan ini mengakibatkan produsen di dalam negeri kesulitan bahan baku," paparnya.

Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal IKM, menurut Euis, akan melakukan penambahan mesin produksi gondorukem. Selain itu pemerintah juga berharap Inhutani mengurangi ekspor dan memprioritaskan kebutuhan gondorukem dalam negeri.

"Untuk meningkatkan produksi gondorukem, pemerintah akan membeli satu mesin produksi gondorukem seharga Rp 300 juta. Untuk menutupi kekurangan gondorukem, produsen batik banyak mengimpor dari Cina," tuturnya. Euis juga mengatakan bahwa masalah pendanaan di sektor IKM masih menjadi kendala. Selama ini pihak perbankan kurang tertarik untuk mengeluarkan dananya untuk IKM, sehingga ini semakin mempersulit pelaku usaha untuk bertahan.




Kunjungi juga:
Kain batik Murah
Batik karnaval di solo






Sumber Republika.co.id

Batik unik batik campur sari

Omah Batik Sekar Turi Dusun Gatak, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memadukan motif batik klasik dan modern yang diberi nama Batik Campur Sari.
"Harapan kami Batik Campur Sari ini bisa menjadi ciri khas batik asal Kabupaten Sleman, untuk membedakan dengan produk-produk batik dari daerah lain," kata pemilik Omah Batik Sekar Turi Endang Wilujeng, Sabtu (21/4).
Menurut dia, Batik Campur Sari ini merupakan perpaduan antara motif-motif batik klasik kontemporer yang digabungkan dalam satu pola batik dan lebih dikembangkan lagi dalam masalah pewarnaan.

"Selama ini produk batik-batik klasik kontemporer gaya Yogyakarta dan sekitarnya lebih dominan dengan warna hitam, putih dan coklat sehingga terkesan kurang menarik," katanya.
Ia mengatakan, di Omah Batik Sekar Turi ini motif-motif klasik tersebut kemudian dikembangkan lagi dan menggabungkan motif-motif yang sudah ada patronnya dalam satu lembaran pola batik.
"Sedangkan untuk pewarnaan juga dikembangkan dengan warna-warna yang lebih mencolok dan cerah baik itu yang pewarnaan alami maupun pewarnaan dengan zat kimia," katanya.
Endang mengatakan, ide menciptakan motif Batik Campur Sari ini adalah karena saat ini persaingan pasar batik yang begitu ketat sehingga dituntut untuk bisa mengembangkan motif maupun pewarnaannya.
"Dengan motif klasif kontemporer persaingan sangat ketat karena di sejumlah daerah juga terdapat sentra batik, selain itu harga jualnya juga tidak bisa tinggi. Sedangkan untuk motif Batik Campur Sari ini harga jual bisa jauh lebih tinggi mulai dari Rp125 ribu hingga Rp2,5 juta per lembar," bebernya.
Ia mengatakan, proses pembuatan Batik Campur Sari ini memang rumit karena harus melalui beberapa kali pencelupan dan pelorotan warna.
"Meski tergolong mahal, namun permintaan tidak pernah surut. Kami juga mengharapkan adanya dukungan dari pemerintah, dan pemerintah daerah agar motif Batik Campur Sari ini bisa menjadi khas Kabupaten Sleman," katanya.
terkadang ide kreatif batik tidak terkait dengan harga jual, mahal belum tentu jelek, tergantung valuenya


 Kunjungi Juga:
Kain Batik Murah
Sekolah Mode Itali memasukkan kurikulum batik





sumber : replublika.co.id